Keuntungan dan Kerugian Menabung Emas Digital: Bijak di Tengah Tren Investasi Modern

Ilustrasi Ai Oleh Editor Aksara Merdeka

Pendahuluan

Dulu, emas hanya bisa dimiliki dalam bentuk batangan atau perhiasan. Sekarang, dengan kemajuan teknologi, siapa pun bisa menabung emas hanya lewat aplikasi di ponsel. Cukup Rp10.000, saldo emas bertambah — mudah, cepat dan terlihat menguntungkan.

Namun seperti halnya semua instrumen keuangan, emas digital juga memiliki dua sisi: keuntungan dan risiko yang perlu dipahami sebelum kita ikut menabung. Karena yang bijak bukan hanya yang menabung, tapi yang tahu mengapa dan di mana ia menabung.

1️⃣ Keuntungan Menabung Emas Digital

a. Akses Mudah dan Praktis

Kita bisa membeli emas kapan saja dan di mana saja tanpa datang ke toko fisik. Lewat aplikasi resmi seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, atau Shopee, pembelian bisa dilakukan bahkan dengan 0,01 gram.

“Investasi kini bukan soal besar kecilnya uang, tapi kesadaran untuk memulai.”

b. Nominal Terjangkau

Tidak perlu menunggu punya uang jutaan untuk memiliki emas. Menabung sedikit demi sedikit membuat investasi terasa ringan, dan lambat laun bisa menjadi tabungan masa depan yang nyata.

c. Aman dan Diawasi OJK

Selama menabung di platform resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setiap gram emas yang kita beli tersimpan fisiknya di lembaga penyimpanan resmi seperti Pegadaian atau Antam. Artinya, emas digital itu benar-benar ada, bukan sekadar angka di layar.

d. Nilai Emas Stabil dan Anti Inflasi

Harga emas cenderung naik dari tahun ke tahun, terutama saat nilai uang kertas melemah karena inflasi. Inilah alasan banyak orang memilih emas sebagai pelindung nilai jangka panjang.

e. Bisa Dicairkan atau Dicetak

Emas digital bisa dicetak dalam bentuk fisik (batangan) atau dicairkan kembali ke rupiah sesuai kebutuhan. Fleksibilitas ini membuatnya cocok bagi siapa saja — baik penabung jangka panjang maupun jangka pendek.

Baca juga: Kenapa Pendidikan Finansial Tidak Diajarkan Di Sekolah?

2️⃣ Kerugian dan Risiko Menabung Emas Digital

a. Risiko Platform Digital

Tidak semua aplikasi emas diawasi OJK. Ada juga platform yang hanya mencatat saldo tanpa menjamin kepemilikan fisik emas. Jika perusahaan tersebut tutup, ada potensi kehilangan aset.

b. Biaya Tambahan

Beberapa aplikasi mengenakan biaya administrasi, cetak fisik, atau biaya penyimpanan tahunan. Bagi yang menabung dalam jumlah kecil, biaya ini bisa menggerus keuntungan.

c. Tidak Bisa Dipegang Langsung

Bagi sebagian orang, emas terasa lebih aman jika bisa disimpan sendiri. Sedangkan emas digital hanya bisa dilihat melalui layar, sehingga menimbulkan rasa kurang yakin bagi penabung konvensional.

d. Fluktuasi Harga

Meskipun relatif stabil, harga emas tetap bisa naik-turun. Menabung di saat harga sedang tinggi bisa menyebabkan penurunan nilai sementara, apalagi jika dijual dalam waktu singkat.

3️⃣ Kesimpulan

Menabung emas digital adalah langkah cerdas —asal dilakukan dengan pemahaman, bukan sekadar ikut tren. Teknologi memang mempermudah, tapi kesadaran tetap harus jadi dasar setiap keputusan keuangan. Pilih platform resmi, pahami risikonya, dan miliki tujuan jangka panjang.

“Emas digital bisa dibeli siapa saja,
tapi hanya orang yang tenang yang benar-benar tahu nilainya.”

Baca juga: Mengapa Pemula Sering Menjadi Korban Di Pasar Modal

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Scroll to Top